Kilas balik Jogja – Solo
Tepat
minggu kemarin, saya kembali mengunjungi ke tempat dimana, saya menimba ilmu
keteknikan saya. Semua nya terasa berbeda, beda dan namun hangat.
Cerita
berawal dari ingin mengunjungi kakak dan keponakan yang tinggal di Solo.
Kemudian
teman saya mengajak untuk pergi ke Yogyakarta, dalam benak saya kenapa tidak
keduanya?
Jarak
antara Yogyakarta - Solo sekitar 64 km berdasarkan googlemaps. Tidak terlalu
jauh untuk ditempuh dengan kendaraan pribadi, seperti Jakarta – Bogor namun
tidak memiliki jalan Toll. Untuk pergi ke Yogyakarta dari Solo sendiri dapat
ditempuh dengan kereta api dan travel (semi bus).
Bukan saya namanya jika tidak menikmati
kuliner khas dari tempat yang saya kunjungi. Mengingat juga sudah rindu akan
jajanan Jogja yang super murah meriah muntahh:)
Pada tulisan ini saya akan membahas tidak hanya kuliner Jogja saja namun kuliner khas Solo juga akan saya bahas.
Kuliner Solo
Solo
memiliki kuliner yang khas yaitu tidak terlalu manis, seperti di Jogja. Banyak
yang bilang jika untuk tempat wisata di Jogja namun untuk wisata kulinernya di
Solo? Topik pembicaraan tersebut sudah hilir mudik pada obroloan warung kopi
hingga pojok es dawet selasih.
Mari kita buktikan!
Es Dawet Selasih Bu Dermi
Rata-rata hampir di semua daerah jawa memiliki es dawet sesuai dengan ciri khas nya masing-masing. Sebenarnya es dawet sendiri lebih mirip es cendol juga. Intinya komposisi dawet sendiri terdiri atas cincau yang diberikan santan dan gula.
Letak
nya persis di dalam Pasar Gede Hardjonagoro, Solo. Buka dari pukul 9.00
hingga habis, dan waktu saya kesana pada hari pertama saya tiba di Solo,
beneran sudah habis! Padahal masih pukul 14.30. Maka dari itu karena penasaran
segimana sih enaknya es dawet selasih ini? Keesokan harinya saya pun datang
kembali dan datang lebih pagi yaitu pukul 10.00. Akhirnya kesampean juga menikmati semangkuk es dawet selasih ini, rasa nya sangat segar, tidak terlalu manis, dan cincau nya pun sendiri berbeda dengan rasa-rasa cincau yang lain.
Fyi, berhubung lokasi nya yang di tengah-tengah pasar, cukup membuat kamu yang tidak menyukai ke bau-bauan dan ke kotoran (non-baby friendly) perlu agak extra usaha nih. Tapi setau aku, ada cabangnya juga di Mall-mall atau pun di pujasera/ foodcourt di Kota Solo.
Es Dawet Selasih Bu Dermi |
Suasana di Es Dawet Selasih Bu Dermi |
Sate Kambing dan Buntel Pak Hj. Kasdi
Untuk
pencinta kambing mengambing, pastinya gak boleh ketinggalan kuliner yang satu
ini. Lokasinya persis di seberang Pasar Ayu sebelah Stasiun Solo Balapan.
Saya makan bersama teman, kakak, dan keponakan (Rasyid). Tempatnya seperti warung makan pada umumnya. Mungkin bisa dibilang tidak “baby friendly” namun cukup nyaman untuk makan dan menikmati sate buntel sambil menunggu kereta atau kelaparan setelah tiba di Solo.
Saya makan bersama teman, kakak, dan keponakan (Rasyid). Tempatnya seperti warung makan pada umumnya. Mungkin bisa dibilang tidak “baby friendly” namun cukup nyaman untuk makan dan menikmati sate buntel sambil menunggu kereta atau kelaparan setelah tiba di Solo.
Satu
porsi sate buntel sebesar Rp 18.000, isi dua tusuk. Cukup bisa dibilang murah
bagi saya karena biasanya ditempat lain harganya lebih mahal dari pada itu.
Untuk sate kambing dan tongseng hargnya sekitar Rp 25.000-35.000 agak-agak lupa
hehe.
Sate Buntel |
Sumber Bestik Pak Darmo Honggowongso
Bestik Pak Darmo, aargh! Ini wajib banget yaa di coba jika berkunjung ke Solo. Ada tiga tempat di Kota Solo, namun yang paling enak menurut ku di Jalan Honggowongso. Ini bisa dibilang kuliner malam karena baru buka pukul 18.00 hingga habis. Menurut ku yang favorite adalah bistik lidah (Rp 28.000) dan lidah goreng (Rp. 38.000). Buat yang tidak menyukai lidah bisa juga nyoba bestik daging dan bestik ayam. Tidak hanya ada menjual bestik-bestik tetapi juga menjual bakmi jawa, mie godog, nasi goreng, dan lain-lain. Lokasinya di pinggir jalan, seperti ruko-ruko pada umum nya namun ada juga pilihan untuk yang suka berlesehan ria. Menurut ku ini tempatnya cukup baby friendly, cukup makan di tempat lesehan anak-anak bisa menikmati malam dan kendaraan yang hilir mudik kesana-kemari.
Lidah Goreng |
Bestik Lidah |
Kuliner Jogja
Untuk kuliner Jogja sendiri udah banyak banget aku ulas sebelumnya terutama untuk gudeg yaa.... bisa cek di Gudeg Temon - Sagan, Gudeg Bu Hj. Amad UGM, Gudeg Pawon Jogja, dan Gudeg Permata (ada di youtube channel ku ya) Cara Makan Gudeg Permata
Aku cuma ngebahas makanan apa aja yang ada di sekitaran UGM dan jajanan yang ada di Jogja
Bakso Tusuk Pak Diko
Warganet UGM pasti sudah tau dong bakso tusuk ini? Buat kamu yang belum tau, harus banget cobain Bakso Tusuk Pak Diko ini. InsyAllaah gak pake borax dan 100% daging sapi...
Mangkal nya di deket SD N Percobaan Sendowo dekat RSGM. Pada pagi-siang hari Pak Diko mangkal di SD N Percobaan Sendowo, tapi pada sore-habis Pak Diko mangkal di dekat Bank Mandiri UGM.
Bakso Tusuk Pak Diko |
Soto Pak Nanto 02 - Pogung
Soto Ayam di Jogja memiliki ciri khas tersendiri. Kuah soto nya bening (tidak bersantan), tidak seperti soto khas Lamongan, Surabaya, ataupun Betawi. Soto dengan label "Pak Nanto" ini sudah menjamur di Jogja. Di daerah pogung saja sudah ada dua tempat dengan lokasi yang tidak terlalu jauh (satu jalan). Untuk di Pogung, tepatnya di Selokan Mataram (persis di samping Apartemen Taman Melati) ada Soto "Pak Nanto" 02 dengan ruangan yang kecil dan dijalan yang sama juga terdapat Soto "Pak Nanto" namun dengan ruang yang lebih besar.
Mereka sama atau berbeda? Saya juga kurang paham sih, tapi dilihat dari rasanya yang berbeda...sepertinya berbeda. Saya lebih menyukai yang Soto Pak Nanto 02 (ruang lebih kecil) karena rasanya yang khas dan takaran bumbu yang tepat, ditambah lagi dengan sate usus dan keripik tempe yang membuat rasa soto anda semakin menggugah selera.
Soto Pak Nanto 02 - Pogung (persis di sebelah Apartemen Taman Melati) |
Ciao Gelato
Untuk di Jogja sendiri ada banyak pilihan gelato yang tersedia. Mulai dari Tempo Del Gelato, Artemy, dan Ciao Gelato (sebenernya ada banyak tapi baru pernah nyobain ke tiga tempat ini aja). Dan pilihan gue jatuh cinta pada........Tempo Del Gelato..... gue suka banget sama rasa gelatonya, cone nya juga renyah dan gak gampang patah, dan variasi rasanya juga banyak. Beda banget sama Ciao Gelato ataupun Artemy, tapi gak ada salah nya juga untuk nyobain Ciao Gelato karena lokasinya yang deket Stasiun Lempuyangan, jadi sambil menunggu keberangkatan kereta api, bisa nunggu di Ciao Gelato, Lempuyangan.
Untuk harga, rata-rata setiap tempat sama dan bersaing... standar nya sekitar Rp 25.000 untuk di cone dengan dua rasa selera pilihan anda.
Ciao Gelato - Vanilla |
Sampai disini dulu, semoga bermanfaat yaaa:) Wajib banget nyoba semua yang udah tadi aku jelasin yaa! Next post akan membahas tentang Festival Tionghoa di Kota Yogyakarta.
No comments:
Post a Comment